Sejarah
Perkembangan Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu)
1. Era Tanpa Mutu
Dimulai sebelum tahun 1920, Pada era ini belum ada
persaingan, karena produsen yang memberikan layanan belum banyak. Masyarakat
tidak punya pilihan, mereka tidak bisa menuntut untuk mendapatkan mutu
pelayanan yang lebih baik. Pada masa ini kualitas belum menjadi penilaian, yang
penting kebutuhan utama dari suatu bentuk pelayanan sudah terpenuhi.
2. Era Inspeksi
Pada era ini mulai ada persaingan antar produsen. Mereka
sudah mulai mengawasi produk-produk yang mereka hasilkan, yaitu dengan
melakukan inspeksi. Inspeksi ini hanya melihat bentuk fisik produk, apakah ada
kerusakan atau cacat pada produk. Hanya produk yang bagus tanpa ada cacat yang
akan dilepas sampai ke konsumen. Belum ada perhatian terhadap kualitas proses
dan sistem untuk merealisasikan produk tersebut.
3. Era Pengendalian Mutu (Statitical Quality Control)
Era ini dimulai sekitar tahun 1930-an. Pada era pengendalian
mutu ini, manajemen telah mulai memperhatikan pentingnya pendeteksian yaitu
dengan cara departemen inspeksi sudah mulai dilengkapi dengan alat dan metode
statistik di dalam mendeteksi penyimpangan yang terjadi dalam atribut produk
yang dihasilkan dari proses produksi. Terdapat perubahan dalam penanganan mutu
produk yaitu hasil deteksi yang secara statistikal dari penyimpangann mulai
dipergunakan oleh departemen produksi untuk memperbaiki proses dan sistem
produksi.
4. Era Jaminan Mutu (Quality Assurance)
Era ini dimualai sekitar tahun 1960-an. Pada era ini mulai
dikenal adanya konsep Total Quality Control (TQC) yang diperkenalkan
oleh Armand Feigenbaum. Menurutnya, pengendalian dimulai dari
perancangan produk dan berakhir saat produk tersebut telah sampai ke tangan
konsumen, dan konsumen merasa puas.
Armand Feigenbaum
menyatakan bahwa kualitas dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori:
- Pengendalian
rancangan baru
- Pengendalian
bahan baku yang baru dating
- Pengendalian
produk
Jaminan mutu merupakan seluruh perencanaan dan kegiatan
sistimatik yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa
suatu barang atau jasa dapat memenuhi persyaratan mutu. Jaminan mutu merupakan
bagian dari manajemen mutu yang difokuskan pada peningkatan kemampuan untuk
memenuhi persyaratan mutu.
Sejak masa ini peran manajemen mulai diperhitungkan untuk
terlibat dalam penentuan dan penanganan mutu produk. Selain itu dalam era
jaminan mutu ini mulai diterapkan bukan hanya pada industri manufaktur, tetapi
juga pada industri jasa. Industri jasa atau non barang ini mulai diterapkan
seperti pada Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain sebagainya.
5. Era Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)
Era ini dimulai pada tahun 1980-an. Total Quality
Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi
keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih
keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan.
Total Quality berarti komitmen dan pendekatan yang digunakan
secara terus menerus untuk meningkatkan setiap proses pada setiap bagian
organisasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi bahkan melampui harapan
dan outcome dari customer.
Tujuan dari diterapkan TQM perlu adanya perubahan budaya
serta komitmen dari seluruh jajaran mulai pimpinan puncak sampai level
terbawah. Agar TQM dapat berkelanjutan maka organisasi harus didukung oleh
budaya yang mendukung yang menekankan pada kerja kelompok, pemberdayaan dan
partisipasi karyawan, peningkatan terus menerus fokus pada pelanggan serta
kepemimpinan yang tepat.
0 komentar:
Posting Komentar